Didalam
Undang-undang Pabean dikenal adanya beberapa terminologi sebagai berikut :
1. Kepabeanan
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu lintas
barang yang masuk atau keluar Daerah Pabean dan pemungutan Bea Masuk.
2. Daerah
Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan
dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi
Eksklusif dan Landas Kontinen yang di dalamnya berlaku Undangundang ini.
3. Kawasan
Pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut, bandar
udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu-lintas barang yang sepenuhnya
berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
4. Kantor
Pabean adalah kantor dalam lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tempat
dipenuhinya Kewajiban Pabean sesuai dengan ketentuan Undangundang ini.
5. Pos
Pengawasan Pabean adalah tempat yang digunakan oleh Pejabat Bea dan Cukai untuk
melakukan pengawasan terhadap lalu-lintas impor dan ekspor.
6. Kewajiban
Pabean adalah semua kegiatan di bidang Kepabeanan yang wajib dilakukan untuk
memenuhi ketentuan dalam Undang-undang ini.
7. Pemberitahuan
Pabean adalah pernyataan yang dibuat oleh Orang dalam rangka melaksanakan
Kewajiban Pabean dalam bentuk dan syarat yang ditetapkan dalam Undang-undang
ini.
8. Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai adalah unsur pelaksana tugas pokok dan fungsi Departemen
Keuangan di bidang Kepabeanan dan Cukai.
9. Pejabat
Bea dan Cukai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang ditunjuk
dalam jabatan tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-undang
ini.
10. Orang
adalah orang perseorangan atau badan hukum.
11. Impor
adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam Daerah Pabean.
12. Ekspor
adalah kegiatan mengeluarkan barang dari Daerah Pabean.
13. Bea
Masuk adalah pungutan negara berdasarkan Undang-undang ini yang dikenakan
terhadap barang yang diimpor.
14. Bea
Keluar adalah pungutan Negara berdasarkan undang-undang ini yang dikenakan
terhadap barang ekspor.
15. Tempat
Penimbunan Sementara adalah bangunan dan atau lapangan atau tempat lain yang
disamakan dengan itu di Kawasan Pabean untuk menimbun barang sementara menunggu
pemuatan atau pengeluarannya.
16. Tempat
Penimbunan Berikat adalah bangunan, tempat atau kawasan yang memenuhi
persyaratan tertentu yang digunakan untuk menimbun barang dengan tujuan
tertentu dengan mendapatkan penangguhan Bea Masuk.
17. Tempat
Penimbunan Pabean adalah bangunan dan/atau lapangan atau tempat lain yang
disamakan dengan itu yang disediakan oleh Pemerintah di Kantor Pabean yang
berada dibawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menyimpan
barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang
yang menjadi milik negara berdasarkan Undang-undang ini.
18. Barang
Tertentu adalah kegiatan pemeriksaan laporan keuangan, buku, catatan dan
dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan kegiatan
usaha termasuk data elektronik, surat yang berkaitan dengan kegiatan di bidang
kepabeanan, dan/atau sediaan barang dalm rangka pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan dibidang kepabeanan.
19. Tarif
adalah klasifikasi barang dan pembebanan bea masuk atau keluar.
No comments:
Post a Comment